Pentingnya meningkatkan penjualan bagi para pengusaha yaitu untuk mendapatkan keuntungan yang lebih banyak. Remarketing menjadi salah satu caranya!
Lalu, apakah kalian sudah tahu apa itu remarketing? Apa saja sih manfaatnya? Dan bagaimana penerapannya untuk menaikkan penjualan? Yuk, simak pembahasannya!
Di dalam jurnal (Iqbal & Kadir, 2020) Remarketing merupakan sebuah strategi yang dilakukan oleh pengusaha melalui jasa aplikasi, web, dan e-commerce. Tujuannya untuk meningkatkan penjualan. Objek utamanya yaitu pengunjung yang sedang mencari produk yang dibutuhkannya.
Untuk lebih memperjelas, mari kita ambil contoh. Misalkan kamu melakukan pencarian produk di Google, kemudian belum sampai melakukan transaksi. Maka setelahnya akan muncul di platform yang lainnya yang kamu kunjungi, contohnya pada aplikasi shopee atau di website lainnya. Tanpa disadari ini bukanlah sebuah kebetulan. Melainkan sebuah strategi dari remarketing agar pengunjung datang kembali dan melanjutkan transaksi.
Selanjutnya apa sih manfaat dari remarketing? Yuk, simak penjelasannya di bawah ini!
Keuntungan dari remarketing yaitu dapat menjaga hubungan dengan pelanggan. Sehingga dapat berinteraksi, dan pelanggan dapat mengingat nama brand kita. Cara itu juga dapat membuat pelanggan yang pernah berinteraksi akan mendapatkan iklan dari brand kita. Hal itu adanya kemungkinan pelanggan melanjutkan untuk membeli produk.
Peningkatan relevansi iklan yaitu ketika pelanggan sedang membuka produk yang dibutuhkan. Kemudian akan muncul iklan yang relevan sesuai produk yang dibutuhkan. Hal ini menumbuhkan rasa ketertarikan dari pelanggan. Berawal dari hanya lihat-lihat saja kemudian membeli produk. Dikarenakan iklan yang muncul sering kali membuat pelanggan akan mengambil keputusan.
Ketika ada pelanggan yang tidak melakukan apapun tetapi sempat berinteraksi di website, hal ini termasuk ke dalam daftar remarketing. Sehingga dengan hal ini dapat dijadikan data untuk jangkauan pengguna yang pernah mengunjungi website produk kita. Oleh karena itu, remarketing berperan penting dalam menjangkau pelanggan yang tidak melakukan apa-apa tetapi masih sempat mengunjungi website.
Selanjutnya, penting juga untuk mengetahui dan memahami penerapan untuk menaikkan penjualan. Check tips-tipsnya di bawah ini, yuk!
Melakukan analisis produk menjadi hal terpenting dalam mempromosikan. Gunakan tool analytic agar dapat mengetahui manifestasi dari website kita. menggunakan analisis produk dapat mengetahui baik buruknya produk yang kita punya. Dapat juga menggunakan software ERP untuk mengambil keputusan yang lebih akurat dan terjamin.
Adanya pembatas penyiaran iklan ketika sedang melakukan penyampaian pesan kepada pelanggan. Tujuannya memberikan kenyamanan ketika berinteraksi. Dikarenakan apabila iklan sering bermunculan pengguna akan menanggapi pesan yang kita kirim sebagai spam.
melakukan riwayat pengunjung yang mirip untuk lebih mempermudah dalam melakukan promosi. Bukan hanya menargetkan pengunjung website saja, melainkan yang mirip-mirip pun bisa dimasukkan ke dalam data. Contohnya apabila kamu melakukan pencarian pada produk body wash, maka ini menjadi acuan bahwa ada banyak orang yang membutuhkan body wash yang diinginkan.
Dalam menggunakan remarketing, harus dapat dipahami bahwa pentingnya pengelompokan audiens. Tujuannya harus sesuai dengan kebutuhan audiens. Dikarenakan hal yang penting ketika kita memahami audiens yang akan melakukan transaksi dapat memberi kemudahan bagi kita. Perbedaan karakter audiens menjadi acuan dalam melakukan promosi. Caranya, kelompokkan audiens target sesuai tujuan dari digital marketing dan sesuaikan dengan pasar.
Jika kalian ingin meningkatkan penjualan, segera lakukan remarketing pada produk atau bisnisnismu. Jangan ragu untuk melakukan sebuah perubahan pada produk, karena bisa menjadi peluang usaha dalam meningkatkan kualitas serta peningkatan penjualan untuk bisnismu. Sudah siap untuk mencobanya?
Sumber:
Iqbal, M., & Kadir, A. (2020). Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian pada Merchant Go Food Festival Duta Mall Banjarmasin. Jurnal Ilmiah Ekonomi Bisnis, 6(2), 227–237.
