2020 adalah tahun permulaan dimana pergerakan aktivitas keseharian masyarakat sekejap berhenti, tak ada kegiatan yang silih berganti. Kehidupan pendidikan, pekerjaan, ekonomi, bahkan sampai politik dan sosial-budaya seketika menunduk tak dapat berdiri. Kota-kota besar di penjuru dunia pun ikut menjadi kota mati. Rentetan kemandekan semua itu terjadi karena hadirnya pandemic covid-19. Indonesia turut menjadi bagian negara yang terdampak oleh virus covid-19 dan mengalami beberapa krisis.
Meskipun dunia luar nampak mati, namun nyatanya dunia digital semakin hidup kala pandemi menyerang. Secara sadar atau tidak, seluruh masyarakat dituntut untuk beralih ke platform digital demi keberlangsungan hidup di tengah krisis pandemi. Lalu sebenarnya hal apa saja yang banyak menuai dari dunia digital atau internet itu sendiri?
Berdasarkan dari Year In Search 2020 oleh Randy Jusuf selaku Managing Director, Google Indonesia, melaporkan peningkatan penelusuran yang cukup signifikan di search engine Google yang dilakukan oleh pengguna internet Indonesia. Adapun hasil penelusuran yang dicakup oleh Google selama 2020 tersebut yakni sangat bervariasi dan sebagian diantaranya adalah hal baru atau sebelumnya jarang dijelajahi di Indonesia sendiri. Google Trends menjadi tolok ukur yang cukup akurat dan tepat.
Baca juga:
Istilah Dalam Inbound Marketing yang Perlu Diketahui
Terdapat 5 babak yang terangkum dalam Year In Search 2020 Google. Berikut isi selengkapnya:
Covid-19 tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik saja, tetapi mempengaruhi kesehatan mental juga. Penelusuran pertama yang menjadi bahan pokok dari “Individual Matters” adalah pencarian yang merujuk kepada isu-isu mental health. Lonjakan penelusuran yang terkait dengan “kesehatan mental” mencapai 70%. Disusul dengan peningkatan kueri penelusuran tentang “apa itu kecemasan?” (what is anxiety) sebanyak 50%. Kemudian 45% pencarian pada self-care dan 90% orang mencari “obat gerd”.
Beralih dari isu mental health, selanjutnya pengguna internet Indonesia mengedukasi diri sendiri dalam mencari tahu perihal rasisme dan gender equality (kesetaraan gender). Black Lives Matter adalah salah satu contoh kasus di Amerika yang ternyata menginspirasi Indonesia dalam hal rasisme. Begitupun Sunyi Bersuara, suatu tema yang diusung oleh Burger King Indonesia terkait kesetaraan. Tujuan tersebut mendukung kesempatan kerja yang setara bagi komunitas penyandang disabilitas.
Selama berlangsungnya pandemi, masyarakat menjadi lebih menghargai, berbagi dan melindungi hal-hal yang bernilai. Selain itu, masyarakat juga memiliki sebuah tujuan yang bermanfaat untuk ke sesama maupun terhadap lingkungan. Tingginya penelusuran pada “reusable mask” dan “reusable cup” di tengah pandemi nyatanya berjalan cukup pesat demi menjaga lingkungan bumi serta-merta pengurangan bahan plastik.
Di samping itu, fenomena berbagi menonjol sangat jelas. Lonjakan penelusuran “paket sembako” (kebutuhan sehari-hari) memperoleh 200%. Ditambah lagi, peningkatan 95% dalam penelusuran “buatan Indonesia” (made in Indonesia) dan 70% pada “produk lokal” (local product). Hal demikian semakin memajukan dan mendukung produk buatan Indonesia di masa krisis yang sedang berlangsung. Toleransi yang kuat, membuahkan hasil yang dahsyat.
Sejak meningkatnya angka penularan covid-19 di Indonesia, semua aktivitas luar diberhentikan hampir secara massal. Dampaknya tidak hanya pada orang pekerja, namun juga anak-anak yang diharuskan belajar dari rumah. Hal tersebut menciptakan peristilahan baru yakni “Work From Home”. Dimulai dari sinilah, masyarakat beradaptasi dalam memaksimalkan pekerjaan mereka melalui digital platform.
“Voice Typing” menjadi yang paling sering dicari-digunakan untuk WFH dengan total 210%. Penelusuran pada “E-Learning” memuncak hingga 180% dan pencarian “Homeschooling” melonjak sampai 270%. Di sisi lain, Orang Tua mempunyai peran ganda yang mana mereka dituntut menjadi guru pula selama pandemi. Oleh karena itu, penelusuran besar-besaran terjadi pada “Kegiatan Anak Dirumah” hinggap di angka 330%. Disini masyarakat terus berusaha agar berada di jalur yang sama walau dengan cara berbeda.
Ketika pandemi mengecam kiranya hanya aspek-aspek utama saja yang terimbas, tapi realita berkata keseluruhan. Ranah hiburan ikut terseret efeknya; semua konser dibatalkan, ajang pameran seni ditiadakan ataupun liburan vacation yang harus ditunda. Meskipun demikian, masyarakat mencari alternatif lain untuk kesenangannya masing-masing demi menghindari stress maupun problema yang ada.
Cukup amat mengejutkan bahwasanya semasa pandemi banyak masyarakat yang menjadi lebih peduli akan lingkungan dan hewan. Terhitung sebanyak 120% pencarian pada “Tanaman Rumah (Home Plants)”, diikuti dengan penelusuran ke arah “Ikan Cupang (Betta Fish)” dengan jumlah total 110%. Tak ketinggalan juga penelusuran pada “Cara Tanam (How To Plant)” meningkat cukup lumayan sampai 55%. Suatu peristiwa yang terjadi nampaknya membawa nilai positif bagi kehidupan sekeliling.
Bertahan hidup di ambang sebuah pandemi adalah mukjizat yang harus terus diperjuangkan tanpa mengenal nyerah. Tak sedikit masyarakat yang mencoba peruntungan dalam berbagai hal demi kestabilan ekonomi. Skill dan ability ialah dua hal yang menjadi patokan dalam terjun ke lapangan baru untuk menunjang finansial yang lebih baik di kala pandemi. Semakin ke depan, masyarakat banyak pula yang penasaran akan bisnis digital dan semacamnya.
Pencarian tentang “Digital Marketing” mendapati 35%. Ditambah lagi, masyarakat juga memulai bisnis sampingan mereka untuk menghadapi masa kini dan mempersiapkan masa depan. Sebagaimana yang terlihat pada pencarian “Daftar Usaha” total 200%, sedangkan “Cara Buat Google Bisnisku” meraih angka 140%.
Selain itu, pandemi membuat masyarakat lebih mawas diri akan kesehatan serta kebersihan tubuh. Dengan total yang sangat besar yakni 650% penelusuran pada “Cara Mencuci Tangan yang Benar”, dilanjut oleh “Menjaga Kesehatan (Maintain Health)” dengan total 160%. Popularitas olahraga gowes sepeda menjadi lebih booming di masa pandemi dan tentunya berdampak juga pada tingkat penelusuran “Sepeda” sebanyak 100%.
Pesan moral yang dapat dipetik dari peristiwa pandemi ini ialah tetap selalu bersyukur. Setiap kejadian tercantum sisi positif dan negatifnya. Semoga review singkat tentang Year In Search 2020 bisa berbuah baik untuk para readers. Ingin tahu seluk-beluk lebih dalam terkait Year In Search 2020? Baca selengkapnya disini.