Ketika kamu mulai berbisnis dan membuka usaha, banyak hal yang harus kamu ketahui dan pelajari. Kamu harus mampu membangun brand, kemudian melakukan branding, hingga merancang brand identity. Kamu harus bisa membedakan ketiga hal tersebut. Meski demikian, tiga hal ini tidak terlepas dari item produk.
Masing-masing dari ketiga aspek ini memainkan peranan penting dalam memastikan bahwa produk yang kamu jual mudah dikenal dan dapat diakses oleh semua audiens yang relevan. Untuk memastikan bahwa promosi yang kamu tawarkan mudah diterima, mudah diingat, dan memiliki kualitas khas yang membedakannya dari produk serupa.
Itulah mengapa penting banget untuk kamu mempelajari bedanya brand, branding, dan brand identity. Selengkapnya yuk, mari kita simak ulasannya!
Pengertian brand
Brand adalah sebuah identitas maupun logo dari nama perusahaan untuk dapat membedakan produk mereka dengan produk yang lain. Memiliki atau merancang brand adalah tahapan pertama kamu dalam memulai perancangan branding dan brand identity.
Keseluruhan brand juga dapat mencerminkan pengalaman konsumen yang telah mencoba brand itu atau biasa disebut dengan customer experience. Brand juga dapat meninggalkan kesan kepada konsumen. Apabila kesan dari brand tersebut kurang disukai konsumen, maka untuk kedepannya akan sulit untuk win back atau memenangkan kembali hati konsumen.
Brand juga berperan sebagai pembentuk karakter. Dengan melihat produk dari brand yang dapat melekat suatu nilai atau kekhasan yang bisa mereka dapatkan.
Pengertian Branding
Beda hal lagi dari branding yang bisa dikatakan merupakan kunci sukses dari perusahaan yang menjalankan bisnisnya. Tanpa adanya strategi branding yang tepat, maka konsumen tidak akan pernah mengetahui adanya produk yang telah diciptakan perusahaan.
Dengan mencoba melakukan strategi branding maka akan sangat membantumu menemukan pembeda dari merek yang lainnya. Sehingga, pembeda ini bisa kamu jadikan dalam membangun citra dari produk kamu yang tentunya tidak beda jauh dari brand.
Selain itu, kamu juga dapat mengendalikan target pasar dan seberapa kuat segmentasi yang kamu terapkan dari strategi branding ini.
Branding sendiri merupakan kegiatan untuk memperkuat dan mempertahankan brand, seperti pembuatan promosi dan slogan. Tidak hanya berhenti disitu, branding juga termasuk proses kamu membangun, mendesain, dan mengembangkan poin-poin agar terlihat unik dari brand kamu. Supaya brand kamu lebih mudah diingat oleh konsumen dan memiliki ketertarikan yang beda dari brand lainnya.
Baca Juga :
5 Rahasia Dibalik Sensory Marketing
Pengertian Brand Identity
Selanjutnya membangun sebuah brand identity tentu saja sama dengan menentukan merek dagang. Namun bukan hanya merek sebagai nama saja, kamu juga harus membuat logo, warna yang menggambarkan tentang produkmu, dan mempunyai bentuk yang memilki daya tarik. Sebagai contoh produk yang dikenal sebagai brand identity mempunyai marketplace yang kuat adalah Tokopedia dan Shopee.
Mereka mempunyai logo, warna yang sama-sama berbeda, dan bentuk ketertarikannya juga masing-masing berbeda. Jadi brand identity merupakan komponen yang terkait dari produk kamu yang mencakup nama, logo, warna, dan bentuk daya tarik. Dari elemen yang diciptakan oleh perusahaan agar bisa berbeda dengan kompetitor lainnya.
Apabila kamu perhatikan di jalan, ada pengendara motor dengan Jaket berwarna hijau atau berwarna orange. Pasti kamu langsung aware dan menyadari, “Oh, itu driver Grab/Gojek”, “Oh, Bapak itu dari Shopee Food.” Kira-kira seperti itu gambaran beberapa brand yang sudah melekat dan mudah dikenal konsumen/audiens dan sudah memanfaatkan ketiga hal di atas - Brand, Branding & Brand Identity.
Jadi tiga hal ini kamu perlu perhatikan untuk bisa menciptakan produk kamu supaya dapat dijangkau secara luas dan lebih dikenal. Kalau kamu hanya membuat satu strategi saja maka tujuan yang akan kamu capai tidak dapat terwujud dengan baik. Sehingga, sangat penting kamu melakukan ketiga hal tersebut. Mulai dari menentukan brand, melakukan branding, dan membuat brand identity.
Sumber :